IDNSaham.com, Jakarta 19 Januari 2024 – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan rencananya untuk menaikkan pajak kendaraan bermotor pribadi yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini disampaikan Luhut saat acara peluncuran resmi tiga mobil BYD di Indonesia secara virtual, Kamis, 18 Januari 2024.
Luhut mengatakan bahwa kenaikan pajak ini bertujuan untuk memberikan pemerintah ruang fiskal yang lebih luas, yang bisa digunakan untuk mendanai atau mensubsidi transportasi massal.
“Kami baru saja rapat dan memutuskan untuk menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non-listrik, agar nanti itu bisa memberikan subsidi biaya-biaya seperti LRT atau kereta cepat,” kata Luhut.
Saham-Saham Otomotif Anjlok Akibat Pajak Kendaraan BBM Naik
Pengumuman rencana kenaikan pajak tersebut langsung berimbas pada pasar saham otomotif. Saham PT Astra International Tbk (ASII) melemah sebesar 0,93 persen menjadi 5.325 pada pukul 14.39 WIB.
Nilai transaksi saham ASII mencapai Rp175,83 miliar dengan volume sebanyak 32,98 juta saham dan frekuensi perdagangan sebanyak 8.758 kali.
Saham-saham otomotif lainnya juga merasakan dampak negatif dari rencana kenaikan pajak. Saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) mengalami penurunan sebesar 0,95 persen menjadi 4.180.
Saham emiten Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), merosot 2,76 persen ke 2.470.
Saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) terjun 1,58 persen menjadi 1.560, sementara saham PT Industri Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) anjlok 1,02 persen ke 97.
Rencana peningkatan pajak kendaraan BBM oleh Menko Marinves menimbulkan ketidakpastian di pasar saham otomotif, mencerminkan reaksi langsung dari para pelaku pasar terhadap kebijakan yang diumumkan.
IHSG Terkoreksi 0,35% di Sesi II, Saham Otomotif Jadi Pemberat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (19/1/2024) dengan koreksi 0,35% di zona merah dan penurunan 25,56 poin ke level 7.227,4.
IHSG langsung terperosok di zona merah sejak awal perdagangan pagi hari dengan pelemahan yang semakin dalam, meski sempat menguat di penutupan Sesi I. Rentang perdagangan berada pada kisaran level 7.170–7.277.
Nilai perdagangan yang ditunjukkan oleh Data Bursa Efek Indonesia hanya Rp9,65 triliun dari sejumlah 15,48 miliar saham yang diperdagangkan.
Tercatat hanya ada kenaikan 196 saham dan sebanyak 327 saham mengalami penurunan. Sisanya 238 saham stagnan.
Sektoral saham kesehatan, saham transportasi, dan saham teknologi menjadi penyebab pelemahan perdagangan Sesi II hari ini pada indeks. Sektoral saham tersebut mengalami koreksi paling dalam, dengan masing-masing berkurang 1,06%, 0,83% dan 0,82%.
Penurunan beberapa saham berkapitalisasi besar juga berpengaruh langsung terhadap penurunan IHSG yang begitu jauh. Ini sesuai dengan data Bloomberg, Jumat tanggal 19 Januari 2024.
- Astra International dengan kode saham (ASII) menggerus 1,13 poin.
- PT. Barito Renewables Energy dengan kode saham (BREN) menggerus 21,44 poin.
- PT. Bank Central Asia dengan kode saham (BBCA) menggerus 3,51 poin.
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menggerus 2,13 poin.
- PT. Petrindo Jaya Kreasi dengan kode saham (CUAN) menggerus 4,09 poin.
- PT. Bank Negara Indonesia dengan kode saham (BBNI) menggerus 1,82 poin.
- PT. Bank Net Indonesia Syariah dengan kode saham (BANK) menggerus 2,27 poin.
- PT. Barito Pacific dengan kode saham (BRPT) menggerus 1,63 poin.
- PT. Telkom Indonesia dengan kode saham (TLKM) menggerus 1,17 poin.
- PT. Kalbe Farma dengan kode saham (KLBF) menggerus 1,19 poin.
Saham-saham sektor otomotif juga turut menjadi penyebab pelemahan IHSG, Berikut daftar nya :
- PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) anjlok 6,29% terkoreksi menjadi Rp2.380/ lembar saham,
- PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mengalami penurunan 2,52% harga saham menjadi Rp1.545/lembar saham,
- PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) terkoreksi 1,39% menjadi Rp282/lembar saham.