IDNSaham, Jakarta, 04 Maret 2024 – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Senin (4/3/2024). Salah satu agenda penting yang akan dibahas adalah pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2023. Dengan kinerja keuangan yang kinclong, BBNI berpotensi membagikan dividen dengan nilai yang lebih besar dari tahun sebelumnya.
BBNI adalah salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, dengan total aset lebih dari Rp1.000 triliun. BBNI memiliki logo 46 yang melambangkan tahun berdirinya, yaitu 1946. BBNI juga merupakan salah satu konstituen indeks IDX High Dividend, yang berisi saham-saham dengan imbal hasil dividen tinggi.
BBNI akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2023, yang mencapai Rp20,9 triliun, atau setara dengan laba per saham Rp561. Nilai ini meningkat 14,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. BBNI diperkirakan berpotensi membagikan dividen per saham sebesar Rp284, atau setara dengan 50,6 persen dari laba bersihnya.
RUPST BBNI akan digelar pada hari ini, Senin (4/3/2024), di Jakarta. RUPST merupakan forum tertinggi bagi pemegang saham untuk memberikan persetujuan atau penolakan terhadap keputusan-keputusan strategis perseroan, termasuk pembagian dividen.
RUPST BBNI akan digelar di Jakarta, ibu kota Indonesia. Jakarta merupakan pusat bisnis dan perekonomian nasional, serta tempat berkantor pusatnya BBNI.
- Baca Juga: Saham BBRI Diprediksi Menguat
BBNI membagikan dividen sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas kinerja keuangan yang kinclong di sepanjang 2023. BBNI juga memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar, karena memiliki rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang sehat, yaitu 19,3 persen di Desember 2023.
BBNI akan membagikan dividen dengan rasio payout sebesar 40 persen dari laba bersih, atau senilai total Rp7,32 triliun. Dari jumlah tersebut, 60 persen atau senilai Rp4,39 triliun akan disetorkan ke rekening Kas Umum Negara, karena saham BBNI dimiliki 60 persen oleh Pemerintah. Selanjutnya, Rp2,92 triliun atau 40 persen dari total dividen akan diterima oleh pemegang saham publik berdasarkan besaran saham yang mereka miliki.
Nilai dividen yang naik menjadi Rp284 per saham tahun ini, diharapkan dapat memberikan imbal hasil dividen yang maksimal bagi pemegang saham. Dividen yield merupakan perbandingan antara dividen yang dibayarkan per saham dengan nilai saham di pasar. Bila menggunakan harga penutupan 27 Februari 2024 lalu di Rp6.000, maka dividen yield yang ditawarkan BBNI mencapai 4,73 persen. Angka ini tergolong tinggi, mengingat suku bunga deposito bank-bank besar masih berada di bawah empat persen.
Pembagian dividen yang besar juga menjadi katalis positif bagi kinerja saham BBNI di pasar modal. Saham BBNI beberapa kali mencetak rekor tertinggi atau all-time high (ATH) di sepanjang 2024 ini dan memberikan capital gain 10,7 persen secara year to date (ytd). Dengan demikian, pemegang saham BBNI dapat menikmati dua keuntungan sekaligus, yaitu capital gain dan dividen.