IDNSaham.com, Jakarta – Bank CIMB Niaga (BNGA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham sebesar Rp 500 juta. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kinerja dan kesehatan bank, serta memberikan remunerasi variabel kepada pihak-pihak yang berisiko. BNGA merupakan salah satu saham yang dimiliki oleh investor legendaris Lo Kheng Hong.
Alasan Bank CIMB Niaga Buyback Saham
Menurut keterangan resmi BNGA, buyback saham akan dilakukan pada 3 April 2024 dan berlangsung selama 12 bulan. Perseroan akan membeli kembali 202.000 lembar saham yang sudah diterbitkan dan disetor penuh. Rencana transaksi buyback saham telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
BNGA menjamin bahwa dana yang digunakan untuk buyback saham berasal dari dana internal sendiri perseroan, bukan dari dana hasil penawaran umum, pinjaman, atau utang. Dana ini juga tidak akan mengganggu kemampuan keuangan perseroan untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo.
Perseroan melakukan buyback saham untuk mematuhi POJK No. 45/POJK.03/2015, Perseroan wajib memberikan remunerasi variabel kepada pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap profil risiko perseroan. Material risk taker adalah pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap profil risiko perseroan, seperti direksi, komisaris, dan pejabat eksekutif.
Selain itu, buyback saham juga dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja perseroan dan kesehatan bank di tengah persaingan industri perbankan Indonesia yang sangat ketat. Dengan membeli kembali saham, perseroan berharap dapat meningkatkan nilai saham, mengoptimalkan struktur modal, dan mengurangi risiko yang berlebihan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen perseroan.
Dampak Buyback Saham
BNGA menegaskan bahwa buyback saham tidak akan berdampak negatif pada kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan. Sebab, perseroan telah memiliki modal yang cukup sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Perseroan akan terus menjalankan strategi bisnis yang berkelanjutan dan berfokus pada pertumbuhan yang berkualitas, efisiensi, dan manajemen risiko yang baik,” Hal ini diungkapkan oleh BNGA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/2).
Perseroan juga akan mematuhi ketentuan POJK No. 29/2023 dalam melakukan buyback saham, yaitu:
- Jika buyback saham dilakukan di Bursa Efek, maka harga penawaran tidak boleh lebih tinggi dari harga transaksi sebelumnya.
- Jika pembelian kembali saham dilakukan di luar Bursa Efek, maka harga maksimal pembelian kembali saham BNGA adalah harga rata-rata penutupan perdagangan harian di Bursa Efek selama 90 hari terakhir sebelum tanggal buyback saham.
Daya Tarik Saham BNGA
BNGA merupakan salah satu saham yang dimiliki oleh investor sukses Lo Kheng Hong. Menurut data Bloomberg, Lo Kheng Hong memiliki 1,18% saham BNGA per 31 Desember 2023. Lo Kheng Hong dikenal sebagai investor jangka panjang yang memilih saham-saham berkualitas dengan valuasi murah.
Saham BNGA memang menarik perhatian investor karena memiliki kinerja yang solid dan prospek yang cerah. Pada tahun 2023, BNGA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,9 triliun, naik 19,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih, penurunan biaya operasional, dan peningkatan kualitas aset.
BNGA juga memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi, yaitu 23,4% per akhir tahun 2023, jauh di atas ketentuan minimum 8%. Hal ini menunjukkan bahwa BNGA memiliki modal yang kuat untuk mendukung ekspansi bisnis dan menahan risiko. Selain itu, BNGA juga memiliki rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah, yaitu 2,5% per akhir tahun 2023, di bawah batas maksimum 5%.
BNGA juga terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Salah satu produk unggulan BNGA adalah OCTO Mobile, yaitu aplikasi perbankan digital yang menawarkan berbagai fitur dan kemudahan bagi nasabah. OCTO Mobile telah memiliki lebih dari 4 juta pengguna aktif per akhir tahun 2023.
Dengan buyback saham, BNGA berharap dapat meningkatkan nilai saham dan kepercayaan investor. Saham BNGA ditutup naik 1,2% menjadi Rp 1.700 per saham pada perdagangan Selasa (20/2). Saham BNGA memiliki rentang harga 52 minggu antara Rp 1.400-Rp 2.050 per saham.