IDNSaham, NewYork – Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Israel telah berjanji untuk menghentikan operasi militer di Gaza selama bulan suci Ramadhan. Hal ini sebagai bagian dari upaya mencapai gencatan senjata permanen dengan Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza.
Biden berharap bahwa gencatan senjata bisa dimulai pada Senin (4/3/2024) depan, setelah para mediator dari Mesir, Qatar, AS, Perancis, dan negara-negara lain berhasil membujuk kedua belah pihak untuk mengakhiri pertempuran yang telah menewaskan ratusan orang, sebagian besar di Gaza.
Israel Janji Hentikan Serangan ke Gaza
Biden mengungkapkan rincian kesepakatan yang tengah dibahas dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara TV AS, Seth Meyers. Ia mengatakan bahwa ada jalan keluar dari konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua minggu ini.
“Kami sudah sangat dekat, kami sudah sangat dekat, tapi kami masih belum selesai. Namun, saya yakin kami bisa berhasil,” kata Biden.
Ramadhan sebagai jeda untuk pembebasan sandera
Biden mengatakan bahwa salah satu syarat yang disepakati oleh Israel adalah menghentikan serangan ke Gaza selama Ramadhan, yang akan dimulai dalam waktu kurang dari dua minggu lagi. Ini untuk memberikan waktu bagi para mediator untuk mengurus pembebasan sandera Israel yang ditawan oleh Hamas di Gaza.
“Bulan suci Ramadhan segera tiba dan Israel sudah setuju untuk menghentikan semua tindakan selama Ramadhan, untuk memberikan kesempatan kepada kami untuk melepaskan semua tawanan,” ujar Biden.
Biden sebelumnya telah menyebut gencatan senjata selama enam minggu sebagai langkah awal untuk mengakhiri konflik. Ia berharap bahwa kesepakatan sementara ini bisa membuka jalan bagi normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab lainnya, yang telah menunjukkan minat untuk berdamai dengan Israel.
“Saya pikir jika kami dapat mencapai kesepakatan damai sementara ini, kami dapat mulai menyelesaikan masalah di kawasan ini,” tutur Biden.
Baca Juga: PBB Diam Israel Bantai Gaza
Biden dukung Israel tapi tekan Netanyahu
Biden menegaskan dukungannya terhadap Israel sebagai sekutu strategis AS di Timur Tengah. Ia mengatakan bahwa Israel berhak mempertahankan diri dari serangan roket Hamas, yang telah menargetkan kota-kota dan desa-desa di Israel.
Namun, Biden juga meningkatkan tekanan pada PM Israel Benjamin Netanyahu untuk mengurangi korban sipil di Gaza, yang telah mencapai hampir 30.000 jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Biden meminta Netanyahu untuk menghindari serangan yang direncanakan Israel ke Kota Rafah, yang berpenduduk padat dan berbatasan dengan Mesir.
“Saya sudah beberapa kali berkomunikasi dengan Netanyahu dan saya sudah menyampaikan kepadanya bahwa dia harus menjaga korban sipil. Saya juga telah mengatakan kepadanya bahwa dia harus menghentikan rencana untuk menyerang Rafah, karena itu akan menimbulkan bencana kemanusiaan,” kata Biden.
Biden mengatakan bahwa AS akan terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza, yang mengalami krisis akibat blokade Israel dan serangan militer. Ia juga mengatakan bahwa AS akan mendukung upaya pemulihan dan pembangunan kembali Gaza setelah gencatan senjata tercapai.
“Saya bertekad untuk membantu rakyat Gaza, yang telah mengalami banyak kesengsaraan. Saya juga berkomitmen untuk membantu proses perdamaian di Timur Tengah, yang merupakan kepentingan vital bagi AS dan dunia,” kata Biden.