IDNSaham, Jakarta 02 Februari 2024, Di Tahun 2023 menjadi tahun yang gemilang bagi bank-bank besar di Indonesia. Mereka berhasil mencetak laba bersih yang fantastis berkat kinerja yang mengesankan. Siapa saja bank-bank besar yang meraih laba jumbo dan bagaimana cara memilih saham mereka? Simak ulasan berikut ini.
BBRI: Jawara Laba Terbesar
Salah satu bank besar yang patut dibanggakan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Bank yang dikenal sebagai bank wong cilik ini masih menjadi juara dalam hal laba bersih. Pada tahun 2023, BBRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 60,1 triliun, naik 17,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pencapaian ini tidak lepas dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga yang masing-masing naik 8,5% dan 12,61% menjadi Rp 135,18 triliun dan Rp 53,29 triliun. Meski demikian, BBRI juga harus mengeluarkan biaya provisi yang cukup besar, yakni Rp 6,7 triliun, naik 51,8% dari tahun 2022.
Dari sisi penyaluran kredit, BBRI juga tumbuh 11,1% menjadi Rp 1.266,4 triliun. Rasio NIM (net interest margin) BBRI juga masih tinggi, yakni 7,95%. Ini menunjukkan bahwa BBRI mampu mengelola selisih bunga pinjaman dan simpanan dengan baik.
BMRI: Juara Pertumbuhan Laba
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi bank besar yang paling cepat dalam meningkatkan laba bersihnya. Pada tahun 2023, BMRI mencatat laba bersih sebesar Rp 55 triliun, melonjak 33,7% dari tahun sebelumnya. Ini merupakan pertumbuhan laba tertinggi di antara bank-bank besar lainnya.
Laba BMRI didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga yang masing-masing tumbuh 9% dan 15,5% menjadi Rp 95,88 triliun dan Rp 40,65 triliun. Selain itu, BMRI juga berhasil menekan biaya provisi hingga 37,1% menjadi Rp 10,1 triliun.
BMRI juga menjadi juara dalam hal pertumbuhan kredit, yakni 16% menjadi Rp 1.398,07 triliun. Rasio NIM BMRI juga naik menjadi 5,48%. Ini menandakan bahwa BMRI mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya.
BBCA: Laba Tumbuh Dua Digit
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga tidak mau kalah dalam meraih laba bersih yang besar. Pada tahun 2023, BBCA mencatat laba bersih sebesar Rp 48,6 triliun, naik 19,4% dari tahun sebelumnya. Ini merupakan pertumbuhan laba kedua tertinggi di antara bank-bank besar lainnya.
Laba BBCA didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga yang masing-masing tumbuh 17,5% dan 5,5% menjadi Rp 75,4 triliun dan Rp 23,9 triliun. Selain itu, BBCA juga berhasil menurunkan biaya provisi hingga 50% menjadi Rp 2,3 triliun.
BBCA juga tumbuh 13,9% dalam hal penyaluran kredit, menjadi Rp 810,4 triliun. Rasio NIM BBCA juga masih tinggi, yakni 5,5%. Ini menunjukkan bahwa BBCA mampu menjaga marjin bunganya dengan baik.
BBNI: Laba Tumbuh Satu Digit
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi bank besar yang paling lambat dalam meningkatkan laba bersihnya. Pada tahun 2023, BBNI mencatat laba bersih sebesar Rp 20,9 triliun, naik 14,2% dari tahun sebelumnya. Ini merupakan pertumbuhan laba terendah di antara bank-bank besar lainnya.
Laba BBNI didorong oleh kenaikan pendapatan non bunga yang tumbuh 6,6% menjadi Rp 21,47 triliun. Namun, pendapatan bunga bersih BBNI terkoreksi tipis 0,1% menjadi Rp 41,27 triliun. Selain itu, BBNI juga berhasil menurunkan biaya provisi 20,1% menjadi Rp 9,19 triliun.
BBNI juga tumbuh 7,6% dalam hal penyaluran kredit, menjadi Rp 695,08 triliun. Namun, rasio NIM BBNI turun menjadi 4,6%. Ini menunjukkan bahwa BBNI mengalami tekanan marjin bunga.
Laba Bank Besar Melonjak, Berikut Tips Memilih Saham Bank Besar
Setelah mengetahui kinerja bank-bank besar di tahun 2023, bagaimana cara memilih saham mereka? Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Pertama, lihat potensi pertumbuhan laba dan kredit bank. Bank yang memiliki pertumbuhan laba dan kredit yang tinggi cenderung memiliki prospek yang baik di masa depan. Anda bisa melihat laporan keuangan bank untuk mengetahui pertumbuhan laba dan kreditnya.
- Kedua, lihat kualitas kredit bank. Bank yang memiliki kualitas kredit yang baik cenderung memiliki risiko yang rendah. Anda bisa melihat rasio NPL (non performing loan) dan biaya provisi bank untuk mengetahui kualitas kreditnya. Semakin rendah rasio NPL dan biaya provisi, semakin baik kualitas kredit bank.
- Ketiga, lihat efisiensi dan profitabilitas bank. Bank yang memiliki efisiensi dan profitabilitas yang tinggi cenderung memiliki kinerja yang baik. Anda bisa melihat rasio BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional) dan rasio NIM bank untuk mengetahui efisiensi dan profitabilitasnya. Semakin rendah rasio BOPO dan semakin tinggi rasio NIM, semakin baik efisiensi dan profitabilitas bank.
- Keempat, lihat valuasi saham bank. Bank yang memiliki valuasi saham yang murah cenderung memiliki potensi kenaikan yang besar. Anda bisa melihat rasio PBV (price to book value) saham bank untuk mengetahui valuasinya. Semakin rendah rasio PBV, semakin murah valuasi saham bank.
Rekomendasi Saham Bank Besar
Berdasarkan tips di atas, berikut adalah rekomendasi saham bank-bank besar yang bisa Anda pertimbangkan:
- BMRI: Saham ini memiliki pertumbuhan laba dan kredit yang tertinggi di antara bank-bank besar lainnya. Kualitas kreditnya juga baik dengan rasio NPL dan biaya provisi yang rendah. Efisiensi dan profitabilitasnya juga tinggi dengan rasio BOPO dan NIM yang baik. Valuasinya juga murah dengan rasio PBV sekitar 1,5 kali. BMRI cocok untuk Anda yang mencari saham bank dengan kinerja dan prospek yang bagus.
- BBCA: Saham ini memiliki pertumbuhan laba yang tinggi dan kualitas kredit yang sangat baik dengan rasio NPL dan biaya provisi yang sangat rendah. Efisiensi dan profitabilitasnya juga tinggi dengan rasio BOPO dan NIM yang baik. Valuasinya juga relatif murah dengan rasio PBV sekitar 2,5 kali. BBCA cocok untuk Anda yang mencari saham bank dengan kinerja dan risiko yang rendah.
- BBRI: Saham ini memiliki laba bersih terbesar di antara bank-bank besar lainnya. Kualitas kreditnya juga cukup baik dengan rasio NPL dan biaya provisi yang moderat. Efisiensi dan profitabilitasnya juga tinggi dengan rasio BOPO dan NIM yang baik. Valuasinya juga terjangkau dengan rasio PBV sekitar 1,8 kali. BBRI cocok untuk Anda yang mencari saham bank dengan laba dan marjin yang besar.
- BBNI: Saham ini memiliki pertumbuhan laba yang moderat dan kualitas kreditnya yang moderat dengan rasio NPL dan biaya provisi yang cukup rendah. Efisiensi dan profitabilitasnya juga moderat dengan rasio BOPO dan NIM yang cukup baik. Valuasinya juga sangat murah dengan rasio PBV sekitar 0,8 kali. BBNI cocok untuk Anda yang mencari saham bank dengan valuasi dan potensi kenaikan yang besar.
Kesimpulan
Bank-bank besar di Indonesia memiliki kinerja yang mengagumkan di tahun 2023. Mereka berhasil mencetak laba bersih yang jumbo berkat pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga yang naik, serta biaya provisi yang turun. Bank-bank besar juga memiliki pertumbuhan kredit yang baik, kualitas kredit yang baik, efisiensi yang baik, dan profitabilitas yang baik.
Saham bank-bank besar juga memiliki prospek yang menarik di masa depan. Anda bisa memilih saham bank-bank besar sesuai dengan preferensi dan profil risiko Anda. Kami merekomendasikan saham BMRI, BBCA, BBRI, dan BBNI sebagai saham bank-bank besar yang layak dipertimbangkan.
Disclaimer ON : Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak pembaca melakukan transaksi saham. Pembaca berhak untuk memilih sendiri investasi mereka. IDNsaham.com tidak bertanggung jawab atas hasil yang didapat dari pilihan investasi pembaca.