IDNSaham – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur terus berjalan dengan lancar. Pemerintah tidak hanya mengandalkan anggaran dari APBN, tetapi juga mengajak investor swasta untuk ikut berkontribusi dalam membangun kawasan baru ini. Tujuannya adalah agar IKN dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi baru yang merata dan berkelanjutan.
Salah satu investor swasta yang sudah mulai beraksi di IKN adalah konsorsium Agung Sedayu Group (ASG). Konsorsium ini sudah melakukan groundbreaking pembangunan mall, hotel, dan perkantoran di IKN pada 21 September 2023, menurut Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN).
23 Investor Pionir Siapkan Rp 41 Triliun untuk IKN
Tidak hanya ASG, ada banyak investor yang masuk ke IKN, dan beberapa lembaga pemerintahan lain juga sudah menyatakan komitmen untuk berinvestasi di IKN. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, ada 23 investor pionir yang sudah melakukan groundbreaking dengan total investasi non APBN sebesar Rp 41 triliun.
“Investor pionir ini sudah mulai membangun berbagai proyek di IKN, mulai dari perumahan, perkantoran, hingga fasilitas publik,” kata Agung dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/1/2024).
Investor yang masuk ke IKN tersebut dibagi menjadi tiga tahap groundbreaking. Tahap pertama meliputi empat investor, yaitu:
- Konsorsium nusantara, yang terdiri dari Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulauintan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama, dan Alfa Group. Konsorsium ini akan membangun berbagai proyek di IKN, seperti perumahan, perkantoran, hingga pusat perbelanjaan.
- Vasanta Innopark, yang akan membangun hotel di IKN.
- RS Abdi Waluyo, yang akan membangun rumah sakit di IKN.
- FIFA, yang akan membangun fasilitas pelatihan sepak bola internasional di IKN.
Investasi dari empat investor ini mencapai Rp 23,1 triliun, atau lebih dari setengah dari total investasi non APBN untuk IKN.
Investor Yang Masuk ke IKN Tahap Kedua dan Ketiga Juga Tak Mau Ketinggalan
Tahap kedua groundbreaking melibatkan sembilan investor dan lembaga pemerintahan, yaitu:
- Hermina, yang akan membangun rumah sakit di IKN.
- Pakuwon Group, yang akan membangun berbagai proyek di IKN, seperti apartemen, hotel, dan mall.
- Jakarta International School, yang akan membangun sekolah internasional di IKN, dengan dukungan dari beberapa kedutaan besar.
- Mayapada Hospital, yang akan membangun rumah sakit di IKN.
- Astra, yang akan membangun sekolah dasar di IKN, yaitu SDN 02 Sepaku.
- Kementerian Perhubungan, yang akan membangun bandara VVIP di IKN.
- BPJS Ketenagakerjaan, yang akan membangun kantor pusat di IKN.
- Bank Indonesia, yang akan membangun kantor di IKN.
- PT PLN, yang akan membangun PLTS 50 megawatt di IKN.
Investasi dari sembilan investor dan lembaga pemerintahan ini mencapai Rp 13,1 triliun.
Tahap ketiga groundbreaking melibatkan sepuluh investor dan lembaga pemerintahan, yaitu:
- Aqua, yang akan membangun miniatur hutan tropis di IKN.
- The Pakubuwono, yang akan membangun berbagai proyek di IKN, seperti apartemen, hotel, dan mall.
- PT WBL dan BSB, yang juga akan membangun berbagai proyek di IKN.
- PT. Karya BSH Mandiri, yang juga akan membangun berbagai proyek di IKN.
- Bluebird, yang akan membangun kantor dan layanan transportasi di IKN.
- Polri, yang akan membangun kantor pusat di IKN.
- TNI AD, yang akan membangun komando distrik militer di IKN.
- Kementerian Kesehatan, yang akan membangun rumah sakit di IKN.
- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang akan membangun penghijauan dan rehabilitasi di IKN.
- Kementerian PUPR, yang juga akan membangun penghijauan dan rehabilitasi di IKN.
Investasi dari sepuluh investor dan lembaga pemerintahan ini mencapai Rp 5,9 triliun.
Agung menjamin, semua investasi yang sudah masuk ke IKN adalah riil dan bukan sekadar janji. “Hal ini menunjukkan bahwa investor telah yakin dan siap untuk menanam modal di IKN. Jika tidak, mereka tidak akan membuat bangunan,” ujarnya.