IDNSaham.com, Jakarta 24 Januari 2024 – Saham properti merupakan salah satu instrumen investasi yang menarik bagi para investor. Pasalnya, sektor ini memiliki prospek yang cerah di masa depan, seiring dengan meningkatnya permintaan akan hunian dan perkantoran di berbagai daerah.
Pada tahun 2023, sektor properti berhasil menunjukkan pertumbuhan yang stabil, meskipun di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Berdasarkan data dari BRI Danareksa Sekuritas, marketing sales mayoritas emiten properti hanya turun 0-2% (yoy) pada kuartal IV-2023.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor properti masih mampu bertahan dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang sulit. Salah satu faktor yang mendukung kinerja sektor properti adalah adanya stimulus pemerintah berupa pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) dan penurunan rasio loan to value (LTV) untuk pembelian properti.
Stimulus ini bertujuan untuk mendorong daya beli masyarakat dan meningkatkan likuiditas sektor properti. Dengan stimulus ini, konsumen bisa mendapatkan harga properti yang lebih murah dan kredit yang lebih mudah.
Tahun 2024, sektor properti diperkirakan akan tumbuh lebih baik lagi, dengan pertumbuhan marketing sales berkisar 8-12% (yoy). Hal ini didasarkan pada proyeksi peningkatan permintaan properti, terutama di kawasan perkotaan dan suburban, yang memiliki potensi pasar yang besar.
Selain itu, sektor properti juga akan mendapatkan manfaat dari program vaksinasi Covid-19 yang sedang berlangsung, yang diharapkan dapat memulihkan perekonomian dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
2 Saham properti yang layak dibeli karena harganya yang murah
Meskipun sektor properti memiliki prospek yang cerah, namun tidak semua saham properti memiliki kinerja yang baik. Beberapa saham properti masih mengalami penurunan harga, sehingga menjadi peluang bagi investor untuk membelinya dengan harga murah.
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan dua saham properti yang layak dibeli karena harganya yang murah, yaitu PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
CTRA: Saham properti dengan marketing sales tertinggi sepanjang sejarah
CTRA merupakan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, yang memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam, mulai dari perumahan, apartemen, perkantoran, hotel, mal, hingga kawasan industri.
Pada tahun 2023, CTRA berhasil mencetak marketing sales sebesar Rp 10,2 triliun, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Angka ini melampaui target manajemen sebesar Rp 9,7 triliun dan estimasi BRI Danareksa Sekuritas sebesar Rp 9,6 triliun.
Kinerja CTRA didorong oleh penjualan proyek-proyek baru yang diluncurkan pada kuartal IV-2023, yaitu CitraGarden Bintaro dan Citra City Sentul, yang mencatat penjualan lebih tinggi dari perkiraan. Selain itu, CTRA juga mendapatkan kontribusi dari proyek usaha patungan dengan PTPN II, yaitu CitraLand Sampali, yang mencatat marketing sales Rp 844 miliar pada Januari 2024.
CTRA optimis dapat mempertahankan kinerja positifnya di tahun 2024, dengan menargetkan marketing sales sebesar Rp 11,5 triliun atau naik 13% (yoy). Target ini akan didukung oleh peluncuran proyek-proyek baru, seperti CitraLand City Losari Makassar dan klaster Eurya di Citra Garden Serpong.
Menurut BRI Danareksa Sekuritas, CTRA merupakan saham properti yang layak dibeli karena harganya yang murah. Saat ini, saham CTRA diperdagangkan dengan harga Rp 1.000 per saham, yang berarti diskon 63% terhadap revalued net asset value (RNAV) sebesar Rp 2.700 per saham.
RNAV merupakan nilai wajar dari aset properti yang dimiliki oleh perusahaan, yang dihitung berdasarkan metode diskonto arus kas. Semakin besar diskon RNAV, semakin murah harga saham properti tersebut.
BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham CTRA, dengan target harga Rp 1.600 per saham. Artinya, ada potensi kenaikan harga saham CTRA sebesar 60% dari harga saat ini.
PWON: Saham properti dengan pertumbuhan penjualan kondominium yang positif
PWON merupakan pengembang properti yang fokus pada segmen high rise, yaitu apartemen, perkantoran, dan mal. PWON memiliki proyek-proyek strategis di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta.
Pada tahun 2023, PWON membukukan marketing sales sebesar Rp 1,34 triliun, turun 11% (yoy). Namun, angka ini sejalan dengan estimasi BRI Danareksa Sekuritas sebesar Rp 1,4 triliun dan sedikit di atas target perusahaan yang telah direvisi menjadi Rp 1,3 triliun.
Yang menarik dari kinerja PWON adalah pertumbuhan penjualan kondominium yang positif. Pada kuartal IV-2023, marketing sales kondominium PWON mencapai Rp 254 miliar, naik 3% (qoq). Hal ini menunjukkan bahwa PWON mampu menarik minat konsumen untuk membeli properti vertikal di tengah pandemi.
Tahun 2024, PWON menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,54 triliun atau naik 15% (yoy). Target ini akan didukung oleh peluncuran proyek-proyek baru, seperti Pakuwon Mall Yogyakarta, Pakuwon Tower Surabaya, dan Pakuwon Signature Jakarta.
BRI Danareksa Sekuritas menilai bahwa PWON merupakan saham properti yang layak dibeli karena harganya yang murah. Saat ini, saham PWON diperdagangkan dengan harga Rp 400 per saham, yang berarti diskon 69% terhadap RNAV sebesar Rp 1.300 per saham.
BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham PWON, dengan target harga Rp 610 per saham. Artinya, ada potensi kenaikan harga saham PWON sebesar 52% dari harga saat ini.
- Baca Juga: BSDE Peringkat Id AA PEFINDO
Kesimpulan
Sektor properti merupakan salah satu sektor yang memiliki prospek yang cerah di masa depan, seiring dengan meningkatnya permintaan akan hunian dan perkantoran di berbagai daerah. Pada tahun 2023, sektor properti menunjukkan pertumbuhan yang stabil, meskipun di tengah pandemi Covid-19. Tahun 2024, sektor properti diperkirakan akan tumbuh lebih baik lagi, dengan didukung oleh stimulus pemerintah dan program vaksinasi Covid-19.
Bagi investor yang ingin membeli saham properti dengan harga murah, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan dua saham properti yang layak dibeli, yaitu CTRA dan PWON. Kedua saham properti ini memiliki kinerja yang baik, proyek-proyek yang menarik, dan harga yang diskon besar terhadap RNAV.
Disclaimer ON: Berita ini tidak bertujuan untuk mempengaruhi pembaca dalam membeli atau menjual saham. Pembaca berhak untuk memilih investasi mereka sendiri. IDNsaham.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.