IDN Saham, Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi sorotan karena kiprahnya yang aktif di sektor energi baru terbarukan (EBT). BREN terus melakukan ekspansi bisnis dengan mengakuisisi dan mengembangkan berbagai proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), panas bumi, dan lainnya. Namun, apakah saham BREN layak dikoleksi untuk jangka panjang? Bagaimana prospek bisnis dan valuasinya? Simak ulasan berikut ini.
BREN: Saham EBT yang Premium
BREN adalah salah satu emiten yang bergerak di bidang EBT, khususnya panas bumi. BREN memiliki anak usaha, yaitu Star Energy, yang mengoperasikan tiga lapangan panas bumi di Indonesia, yaitu Wayang Windu, Salak, dan Darajat. Selain itu, BREN juga memiliki anak usaha lain, yaitu Barito Wind, yang baru saja mengakuisisi tiga aset pengembangan PLTB di Indonesia, bersama dengan ACEN Renewables International.
BREN memiliki visi untuk menjadi pemimpin di sektor EBT di Indonesia dan berkontribusi pada target nol emisi karbon pada 2060. BREN juga berkomitmen untuk terus mencari peluang ekspansi bisnis, baik melalui pembangunan sendiri maupun kemitraan dengan pihak lain, seperti PT PLN.
Dengan portofolio bisnis yang menarik dan potensial, saham BREN dinilai sebagai saham EBT yang premium. Saham BREN memiliki valuasi yang tinggi, dengan price to earnings ratio (PER) sebesar 54,9 kali dan price to book value (PBV) sebesar 5,2 kali per 19 Januari 2024. Saham BREN juga memiliki kinerja yang positif, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,6% dan laba bersih sebesar 28,7% pada kuartal III-2024.
BREN: Tunggu Momentum yang Tepat
Meski memiliki prospek bisnis yang cerah, saham BREN belum tentu selalu naik. Saham BREN juga mengalami fluktuasi yang cukup tinggi, tergantung pada sentimen pasar dan faktor-faktor lain. Pada Jumat (19/1), saham BREN anjlok 9,73% menjadi Rp 5.100 per saham, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi Rp 5.650 per saham. Penurunan ini dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) dari para investor, yang memanfaatkan kenaikan saham BREN sebelumnya.
Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa saham BREN saat ini sedang berada dalam fase bearish consolidation, yaitu fase di mana saham cenderung turun atau bergerak sideways setelah mengalami kenaikan yang signifikan. Oleh karena itu, Nafan menyarankan agar investor menunggu dan melihat perkembangan saham BREN lebih lanjut, sebelum memutuskan untuk membeli.
“BREN secara valuasi relatif premium. Hari Jumat pekan lalu mengalami aksi profit taking dan memang juga sempat jadi salah satu pemberat IHSG,” kata Nafan, seperti dikutip dari idnsaham.com, Minggu (21/1).
Nafan menambahkan bahwa saham BREN masih memiliki potensi untuk naik lagi, asalkan ada katalis positif yang mendukung. Salah satu katalis yang bisa mendorong saham BREN adalah perkembangan proyek-proyek EBT yang sedang dijalankan atau direncanakan oleh BREN. Nafan menilai bahwa proyek-proyek EBT tersebut akan meningkatkan kinerja BREN di masa depan, baik dari sisi pendapatan maupun laba.
“Di masa mendatang, BREN akan terus berupaya untuk memperluas bisnis pembangkit hijaunya. BREN juga berkontribusi positif pada target bauran energi dan nol bersih 2060. Pengembangan bisnis EBT yang dilakukan BREN khususnya di panas bumi, bisa dilakukan dengan membangun pembangkit maupun menggandeng mitra untuk eksplorasi bersama. Kerjasama pengembangan EBT dengan mitra umumnya menguntungkan kedua belah pihak sehingga langkah ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pendapatan maupun laba BREN di masa depan,” kata Nafan.
BREN: Investasi untuk Masa Depan
Saham BREN merupakan saham yang menarik untuk investasi jangka panjang, karena memiliki prospek bisnis yang cerah di sektor EBT. EBT merupakan sektor yang strategis dan potensial, karena memiliki peran penting dalam mencapai target nol emisi karbon dan transisi energi di Indonesia. BREN memiliki keunggulan kompetitif di sektor EBT, karena memiliki pengalaman, kapasitas, dan komitmen yang kuat.
Namun, saham BREN juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan, seperti fluktuasi harga, persaingan pasar, regulasi pemerintah, dan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi kinerja dan valuasi BREN. Oleh karena itu, investor perlu memilih waktu yang tepat untuk membeli saham BREN, dengan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dan teknikal. Investor juga perlu bersabar dan berdisiplin, karena saham BREN merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan waktu untuk berkembang.
Disclaimer ON : Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Pembaca berhak untuk memilih investasi mereka sendiri. IDNsaham.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca