IDNSaham.com, Jakarta 22 Januari 2024 – Pasar saham Indonesia mengalami pelemahan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 20 poin atau 0,29% menjadi 7.209. Penurunan ini terjadi setelah debat cawapres yang berlangsung pada Minggu malam.
IHSG dibuka di bawah level penutupan pekan lalu, yaitu 7.227. IHSG sempat mencoba rebound hingga 7.240, namun gagal bertahan di atasnya. IHSG pun terus bergerak melemah hingga mencapai level terendahnya di 7.196.
Pada pembukaan pasar, tercatat sebanyak 2,42 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sekitar Rp1,47 triliun. Frekuensi transaksi mencapai 199.397 kali. Dari 652 saham yang tercatat di bursa, 186 saham menguat, 229 saham melemah, dan 237 saham stagnan.
Saham-Saham Big Caps Jadi Sasaran Jual
Salah satu faktor yang menyebabkan pelemahan IHSG adalah aksi jual pada saham-saham big caps. Saham-saham big caps adalah saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi. Saham-saham ini biasanya menjadi acuan bagi investor dalam mengambil keputusan investasi.
Beberapa saham big caps yang mengalami penurunan adalah AMMN, BREN, BYAN, dan BBRI. AMMN turun 3%, BREN turun 1,96%, BYAN turun 1,39%, dan BBRI turun 0,43%. Sementara itu, saham big caps yang berhasil menguat adalah TPIA, TLKM, dan ASII. TPIA naik 1,38%, TLKM naik 1,02%, dan ASII naik 0,47%.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan bahwa IHSG masih berada dalam tren konsolidasi. IHSG belum mampu menembus level resisten di 7.281 dan masih berada di bawah garis rata-rata pergerakan 20 hari (SMA-20).
“IHSG masih berpeluang untuk melemah ke target terdekat wave c dari [iv] di 7.111 menurut analisis Fibonacci retracement,” ujar Ivan dalam risetnya.
Fibonacci retracement adalah salah satu metode analisis teknikal yang menggunakan rasio Fibonacci untuk menentukan level support dan resisten. Rasio Fibonacci adalah deret angka yang ditemukan oleh matematikawan Italia, Leonardo Fibonacci. Deret angka ini memiliki sifat unik, yaitu setiap angka adalah hasil penjumlahan dua angka sebelumnya. Contohnya adalah 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dan seterusnya.
Rasio Fibonacci yang sering digunakan dalam analisis teknikal adalah 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 76,4%. Rasio-rasio ini didapatkan dengan membagi angka-angka dalam deret Fibonacci. Contohnya adalah 8 dibagi 13 sama dengan 61,8%, atau 13 dibagi 21 sama dengan 61,8%.
Dalam analisis teknikal, rasio Fibonacci digunakan untuk mengukur seberapa jauh harga bergerak setelah mengalami kenaikan atau penurunan. Misalnya, jika harga naik dari 100 ke 200, maka level retracement 50% adalah 150. Artinya, jika harga turun dari 200, maka kemungkinan besar akan berhenti di 150 sebelum melanjutkan kenaikan.
IHSG Masih Berpotensi Koreksi
Analis RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, menyampaikan bahwa IHSG terlihat melakukan koreksi dari garis SMA-20 dengan volume rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan jual tidak terlalu besar. Namun, selama IHSG berada di bawah garis SMA-20, maka IHSG masih berpotensi untuk koreksi lebih lanjut.
“IHSG memiliki peluang untuk rebound lagi dan melanjutkan tren kenaikan jika bisa menembus garis SMA-20. Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.100 hingga 7.300,” paparnya dalam publikasi riset.
Fase bullish adalah kondisi pasar yang ditandai dengan kenaikan harga secara berkelanjutan. Fase bullish biasanya terjadi karena adanya optimisme dan minat beli yang tinggi dari para investor. Fase bullish berlawanan dengan fase bearish, yaitu kondisi pasar yang ditandai dengan penurunan harga secara berkelanjutan. Fase bearish biasanya terjadi karena adanya pesimisme dan minat jual yang tinggi dari para investor.
IHSG Diharapkan Konsolidasi di Atas 7.200
Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan bahwa IHSG kembali menguji level support-nya pada perdagangan akhir pekan lalu. IHSG ditutup melemah 0,35% menjadi 7.227,40 pada Jumat, 19 Januari 2024. Dalam rentang waktu satu minggu terakhir, IHSG mengalami pelemahan sekitar 0,19%.
Phintraco melihat bahwa dari sisi teknikal, stochastic RSI menunjukkan kecenderungan untuk naik dari zona oversold. Stochastic RSI adalah salah satu indikator analisis teknikal yang mengukur momentum harga. Stochastic RSI memiliki rentang nilai antara 0 hingga 100. Jika nilai stochastic RSI di bawah 20, maka harga dianggap oversold, yaitu terlalu murah dan berpotensi naik. Jika nilai stochastic RSI di atas 80, maka harga dianggap overbought, yaitu terlalu mahal dan berpotensi turun.
Phintraco juga melihat adanya pembentukan lower shadow panjang pada candlestick IHSG. Candlestick adalah salah satu metode analisis teknikal yang menggunakan grafik batang lilin untuk menampilkan pergerakan harga. Candlestick memiliki dua bagian utama, yaitu body dan shadow. Body adalah bagian yang menunjukkan selisih antara harga pembukaan dan penutupan. Shadow adalah bagian yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah.
Lower shadow adalah bagian shadow yang berada di bawah body. Lower shadow panjang menunjukkan bahwa harga sempat turun jauh, namun kemudian naik kembali hingga mendekati harga pembukaan. Hal ini menunjukkan bahwa ada tekanan beli yang kuat dari para investor.
Volume transaksi IHSG cenderung turun, mengindikasikan bahwa tekanan jual mereda. Phintraco Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak konsolidasi di atas level support 7.200, dengan level resisten di 7.300.
Phintraco Sekuritas memprediksi bahwa IHSG akan bergerak stabil di atas level support 7.200 pada hari Senin.
Sentimen Regional dan Domestik Mempengaruhi IHSG
Selain faktor internal, IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen regional dan domestik. Secara regional, IHSG mendapat sentimen negatif dari penurunan China Foreign Direct Investment (FDI) sebesar 8% year on year (YoY) pada Desember 2023. FDI adalah investasi langsung yang dilakukan oleh perusahaan asing di suatu negara.
Penurunan FDI China menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di China masih berjalan lambat di 2023. Indonesia memiliki hubungan dagang yang besar dengan China. Jika ekonomi China melemah, maka akan berdampak negatif bagi ekspor Indonesia.
Secara domestik, IHSG mendapat sentimen positif dari antisipasi rilis laporan keuangan kuartal IV/2023 dari emiten-emiten di Indonesia. Laporan keuangan adalah salah satu informasi penting yang dapat mempengaruhi keputusan investasi. Laporan keuangan menunjukkan kinerja keuangan dari suatu perusahaan, seperti pendapatan, laba, aset, liabilitas, dan ekuitas.
Beberapa emiten yang dijadwalkan merilis laporan keuangan pada pekan depan
adalah BBCA, BBNI, BBRI, dan BRIS. Laporan keuangan dari bank-bank besar ini akan menjadi indikator bagi kinerja sektor perbankan di Indonesia.
Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin
Phintraco Sekuritas juga memberikan rekomendasi saham untuk perdagangan Senin. Phintraco Sekuritas memilih beberapa saham sebagai top picks, yaitu saham-saham yang memiliki prospek bagus dan potensi kenaikan harga.
Saham-saham yang menjadi top picks Phintraco Sekuritas adalah BBRI, BMRI, BBNI, dan BRIS. Saham-saham ini merupakan saham-saham bank yang memiliki kinerja keuangan yang solid, pertumbuhan kredit yang tinggi, dan rasio kredit bermasalah yang rendah.
Phintraco Sekuritas juga menyarankan untuk melakukan pembelian jangka pendek pada saham EXCL, BBTN, dan PGAS. Trading buy adalah strategi jual beli saham dalam jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang fluktuatif.
Saham EXCL adalah saham operator telekomunikasi yang memiliki pangsa pasar yang besar, layanan data yang berkualitas, dan pendapatan yang stabil. Saham BBTN adalah saham bank yang fokus pada pembiayaan perumahan, yang merupakan salah satu sektor yang tumbuh pesat di Indonesia. Saham PGAS adalah saham perusahaan gas bumi yang memiliki infrastruktur yang luas, kontrak jangka panjang, dan margin yang tinggi.
Terakhir, Phintraco Sekuritas juga menyarankan untuk speculative buy pada MIKA. Speculative buy adalah strategi jual beli saham yang berisiko tinggi, namun berpotensi memberikan keuntungan besar dalam jangka pendek.
Saham MIKA adalah saham perusahaan listrik yang memiliki proyek-proyek pembangkit listrik yang strategis, seperti PLTU Jawa 7 dan PLTU Jawa 9 dan 10. Saham MIKA juga memiliki valuasi yang menarik, dengan rasio harga terhadap laba (PER) yang rendah.
Disclaimer ON : Tujuan dari berita ini bukanlah untuk mendorong pembaca untuk membeli atau menjual saham. Pembaca memiliki hak penuh untuk menentukan investasi mereka. IDNsaham.com tidak memiliki kewajiban atas kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari keputusan investasi pembaca.