IDN Saham – PBB Diam Israel Bantai Gaza, Jakarta 13 Januari 2023, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, mengecam sikap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tidak berpihak pada rakyat Palestina yang menjadi korban pembantaian oleh Israel di Gaza.
Menurut Zuhair, PBB telah gagal menjalankan tugasnya sebagai penjaga perdamaian dunia. Ia menuding PBB berada di bawah pengaruh Amerika Serikat (AS) yang selalu mendukung Israel.
“Perang tidak bisa dihentikan oleh PBB, karena PBB dikuasai oleh Amerika. Itulah mengapa PBB tidak punya harapan,” kata Zuhair di Kedubes Palestina, Jakarta, Sabtu (13/1).
PBB Diam Israel Bantai Gaza
Zuhair mengatakan, PBB seharusnya bertindak tegas terhadap Israel yang melanggar hukum internasional dengan menyerang Gaza secara brutal. Namun, PBB justru diam dan tidak mengambil langkah apapun untuk menghentikan kekerasan Israel.
“Palestina tidak hadir, apakah ini arahan dari AS? Memegang kendali PBB? Itulah mengapa hingga kini mereka tidak bisa berbuat apa-apa, mereka tidak bisa mendesak atau memohon Israel untuk mundur,” ucap dia.”
Dubes Palestina: Masyarakat Internasional Harus Bersuara
Zuhair berharap, masyarakat internasional tidak tinggal diam melihat penderitaan rakyat Palestina. Ia mengajak semua negara dan organisasi untuk bersuara dan mendesak pemimpin mereka untuk mengambil tindakan dan kebijakan melawan Israel.
“Komunitas internasional harus lebih banyak bergerak untuk mendorong pemimpin mereka untuk bertindak dan membuat kebijakan yang menentang Israel,” ujar dia.”
Zuhair mengapresiasi solidaritas yang ditunjukkan oleh Indonesia dan negara-negara lain yang mendukung perjuangan Palestina. Ia berterima kasih atas bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada rakyat Palestina.
“Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia dan negara-negara lain yang selalu berdiri di sisi kami. Kami membutuhkan bantuan kemanusiaan, medis, dan politik dari dunia,” ucap dia.
Israel Terus Membantai Rakyat Palestina di Gaza
Sementara itu, agresi Israel terhadap Gaza masih terus berlangsung. Israel menyerang Gaza dengan pesawat tempur, tank, dan artileri. Israel juga menargetkan infrastruktur sipil, seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid.
Akibat serangan Israel, ribuan orang Palestina tewas dan terluka. Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 23.708 orang meninggal di Gaza. Mayoritas korban jiwa adalah wanita dan anak-anak.
Selain itu, ratusan ribu orang Palestina mengungsi akibat rumah mereka hancur. Mereka hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, tanpa air bersih, listrik, dan makanan.
AS dan Inggris Serang Houthi yang Bela Gaza
Di tengah kekhawatiran meluasnya agresi Israel di Gaza, pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap milisi Houthi di Yaman. Serangan ini dilakukan sebagai balasan untuk Houthi yang menargetkan kapal-kapal di Laut Merah untuk membela Gaza.
Houthi adalah kelompok pemberontak yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman. Mereka bersekutu dengan Iran, musuh utama Israel dan AS. Houthi mendukung perlawanan rakyat Palestina terhadap Israel.
Serangan AS dan Inggris terhadap Houthi menimbulkan kritik dari banyak pihak. Mereka menilai serangan ini sebagai bentuk intervensi yang melanggar kedaulatan Yaman. Serangan ini juga memperparah krisis kemanusiaan yang dialami oleh rakyat Yaman.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS