Optimisme ETF Bitcoin Spot Dorong Kenaikan Harga
IDNSaham.com Jakarta 03 Januari 2024 – Bitcoin berhasil menembus level US$ 45.000 pada hari Selasa (2/1), untuk pertama kalinya sejak April 2022. Ini menandai awal tahun yang mengesankan bagi mata uang kripto terpopuler di dunia, yang didorong oleh harapan investor akan persetujuan otoritas terkait exchange traded fund (ETF) bitcoin spot.
Menurut Reuters, Bitcoin mencapai level tertinggi dalam 21 bulan di US$ 45.532. Pada tahun 2022, harga Bitcoin melonjak 156%, kinerja tahunan terbaiknya sejak 2020. Namun, harga Bitcoin masih belum bisa menyaingi rekor tertingginya di US$ 69.000 yang dicapai pada November 2021.
Ether Juga Naik, Ikuti Jejak Bitcoin
Ether, koin yang terkait dengan jaringan blockchain Ethereum, juga mengalami kenaikan 1,45% menjadi US$ 2.386 pada hari Selasa (2/1). Sepanjang tahun 2022, harga Ether telah meningkat 91%.
Ether adalah mata uang kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, dan memiliki banyak aplikasi di bidang kontrak pintar, tokenisasi, dan desentralisasi.
Investor Tunggu Keputusan Regulator AS Tentang ETF Bitcoin Spot
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga Bitcoin adalah ekspektasi investor bahwa regulator sekuritas AS akan segera memberikan lampu hijau untuk ETF bitcoin, yang akan memungkinkan perdagangan Bitcoin di bursa saham.
ETF bitcoin spot adalah produk keuangan yang mengikuti harga Bitcoin secara langsung, tanpa melibatkan aset fisik atau derivatif. ETF bitcoin spot akan memudahkan investor ritel dan institusional untuk mengakses pasar Bitcoin, dan akan menambah likuiditas dan legitimasi mata uang kripto.
Beberapa tahun belakangan, US SEC selaku lembaga pengatur pasar modal di Amerika Serikat tidak mengabulkan sejumlah permintaan untuk menghadirkan ETF bitcoin spot. Alasannya, pasar kripto dianggap mudah dimanipulasi dan ditipu.
Tanda-Tanda Positif dari Regulator AS
Namun, belakangan ini ada tanda-tanda positif bahwa regulator AS mulai bersikap lebih terbuka terhadap ETF bitcoin spot. Saat ini, ada 13 proposal ETF bitcoin spot yang sedang ditinjau oleh US SEC, dan beberapa di antaranya telah mendapatkan tanggapan positif dari komisioner US SEC.
Investor berharap bahwa US SEC akan mengumumkan keputusan akhirnya pada awal Januari, dan banyak yang berspekulasi bahwa setidaknya satu ETF bitcoin spot akan mendapatkan persetujuan.
Chris Weston, Kepala Riset Pepperstone, mengatakan bahwa reaksi pasar terhadap keputusan US SEC akan sangat penting bagi harga Bitcoin. “Jika kita melihat penolakan, itu akan sangat jelas dan kemungkinan akan membuat harga Bitcoin turun dengan cepat. Namun, jika kita melihat persetujuan, pertanyaan yang jelas adalah apakah kita akan membeli rumor, menjual fakta, atau melihat kenaikan yang lebih besar,” tulis Weston dalam sebuah catatan, seperti dikutip Reuters.
Kebijakan Moneter Akomodatif Juga Dukung Mata Uang Kripto
Faktor lain yang mendukung kenaikan harga mata uang kripto adalah spekulasi bahwa bank-bank sentral utama akan menurunkan suku bunga tahun ini, sebagai respons terhadap perlambatan ekonomi global dan inflasi yang tinggi.
Suku bunga yang rendah akan membuat mata uang kripto lebih menarik sebagai aset alternatif, karena menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada aset tradisional seperti obligasi dan saham.
Kebijakan moneter yang akomodatif juga akan membantu mengatasi suasana suram yang sempat melanda pasar kripto setelah runtuhnya FTX dan kegagalan bisnis kripto lainnya pada tahun 2022.
Pasar Kripto Akan Tumbuh Luar Biasa Tahun Ini
Jupiter Zheng, Partner di HashKey Capital, mengatakan bahwa pasar kripto akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa tahun ini, dengan beberapa faktor utama yang mempengaruhi.
“Pertama, masuknya dana investasi dari ETF spot, yang akan meningkatkan permintaan dan penawaran Bitcoin. Kedua, penurunan separuh Bitcoin, yang akan mengurangi jumlah Bitcoin baru yang diciptakan setiap 10 menit dari 6,25 menjadi 3,125. Ini akan membuat Bitcoin lebih langka dan berharga. Ketiga, kebijakan moneter yang lebih akomodatif baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia, yang akan membuat mata uang kripto lebih menarik sebagai aset lindung nilai dan diversifikasi,” kata Zheng.