IDNSaham.com, Jakarta 18 Januari 2024 – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendapat pujian dari salah satu perusahaan modal ventura yang mendanainya, Mandiri Capital Indonesia (MCI). MCI menilai bahwa aksi buyback saham yang dilakukan oleh beberapa petinggi GoTo menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap kinerja dan prospek perusahaan.
Buyback saham adalah pembelian kembali saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan dari para pemegang saham. Tujuan buyback saham bisa bermacam-macam, seperti meningkatkan nilai saham, mengurangi jumlah saham beredar, atau menunjukkan keyakinan manajemen terhadap perusahaan.
Pada akhir tahun lalu, Direktur Keuangan GoTo Wei-Jye Jacky Lo membeli sebanyak 148.760.890 lembar saham seri A GoTo dengan harga Rp2 per saham. Kemudian, pada awal tahun ini, Komisaris Utama GoTo Agus D W Martowardojo juga ikut membeli 169 ribu lembar saham GoTo senilai Rp339,17 juta.
CEO MCI Ronald Simorangkir mengapresiasi langkah yang diambil oleh petinggi GoTo tersebut. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan yang mereka pimpin.
“Manajemen yang melakukan buyback saham perusahaan menunjukkan bahwa mereka optimis dengan prospek bisnis yang berkelanjutan, hal ini juga bisa dilihat dari perusahaan-perusahaan yang sudah terdaftar di bursa. Ini mengindikasikan bahwa mereka yang mengelola perusahaan tidak ragu untuk menginvestasikan uang mereka sendiri, itu pertanda baik. Jadi pembelian kembali maupun pemegang saham maupun pengurus itu sinyal positif,” ujar Ronald dalam acara Media Outlook 2024 di Jakarta, Rabu (10/1).
GoTo Masih Rugi, Tapi Punya Peluang Besar dengan TikTok
Meski mendapat pujian dari MCI, GoTo masih belum bisa mencetak laba. Pada kuartal III-2023, GoTo mencatatkan rugi bersih sebesar Rp9,5 triliun, turun 54 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp20,91 triliun.
Namun, Ronald tidak khawatir dengan kondisi tersebut. Ia menilai bahwa GoTo masih memiliki peluang besar untuk tumbuh dan pulih di masa depan. Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan GoTo adalah kemitraan dengan TikTok, platform media sosial yang populer di kalangan generasi muda.
Pada akhir tahun lalu, TikTok resmi menjadi pemegang saham mayoritas di Tokopedia, salah satu anak usaha GoTo. TikTok memiliki 75,01 persen saham Tokopedia, sementara sisanya milik GoTo.
Ronald menilai bahwa kemitraan dengan TikTok akan membuka akses GoTo ke pasar yang lebih luas dan meningkatkan sinergi antara layanan yang ditawarkan oleh kedua perusahaan.
“Startup memang masih rugi. Kami percaya bahwa manajemen sudah memikirkan strategi kemitraan dengan TikTok dan hal-hal lainnya. Kami rasa mereka (GoTo) masih memiliki kesempatan untuk berkembang dan bangkit.” kata Ronald.
GoTo BuyBack Saham – Berharap Naikkan Valuasi di 2024
Selain kemitraan dengan TikTok, GoTo juga memiliki strategi lain untuk meningkatkan valuasi perusahaannya di tahun 2024. Salah satunya adalah dengan menjual mayoritas saham Tokopedia kepada TikTok.
Ronald Simorangkir mengatakan bahwa langkah ini merupakan salah satu bentuk aksi korporasi yang bisa membawa nilai tambah bagi GoTo. Ia yakin bahwa GoTo akan mampu meningkatkan value-nya di tahun 2024 dengan strategi yang diambilnya.
“Aksi-aksi korporasi yang dijalankan akan memberikan dampak positif di 2024. Saya yakin itu bisa menjadi salah satu cara untuk menaikkan value GoTo,” ucap Ronald.
GoTo merupakan perusahaan hasil penggabungan antara Gojek dan Tokopedia, dua unicorn asal Indonesia yang bergerak di bidang transportasi online, e-commerce, dan layanan digital lainnya. GoTo resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November 2023 dengan kode saham GOTO.